KAFEIN
Kedai kopi kemarin malam |
Kemarin, saat awan sedang diambang langit Jawa Barat.
Menatap kopiku yang masih hangat-hangatnya.
Berpaling kemudian, ke raut wajahmu.
Dulukala, hanya dilayar ponsel.
Cengkraman hangat perbincangan jenaka bersamamu.
Sampai lupa kopiku belum terjamah.
Malam itu angin sedang manja-manjanya memberi perhatian.
Aku tak peduli.
Lantunan musik perlahan menggiringku untuk tetap menangkap korneamu.
Pelan-pelan ada getaran. Entah, petikan gitar, atau deru suara speaker menggema.
Ada sesuatu, sedikit bisikan, untuk menghampiri ruang kosong itu.
Ku,teguk cairan kafein sejenak. Menghilangkan gugup.
Kupasatikan hari ini aku masih menanti, akan.
Singgah menghabiskan sisa waktu pemberian tuhan.
Atau justru hanya mampir sebagai obat.
-2019