123, Example Street, City 123@abc.com 123-456-7890 skypeid

Selasa, 06 Agustus 2013

Cerpen- Trimasteng : Nahan Ah Nahan

Kembali lagi dengan 3 orang masteng yang menyebut dirimereka TRIMASTENG. Kali ini ceritanya tentang penyakit Jenskol yang suka nahan. Nahan ? ngomongin nahan. Pikiran kita pasti langsung terbayang ada sesuatu hal yang dihambat. Dan itulah yang dilakukan oleh Jenskol. Mau tau cerita menahannya ala Jenskol ?. Menarik untuk dibaca dibawah ini.. Cekidot !!

Bel lonceng berbunyi merdu memekakkan telinga. Semua siswa SMA delapan belas serempak masuk kedalam kelas. Begitu juga dengan Jenskol, Leo, dan Pengki. Mereka saling susul menyusul memasuki kelas untuk mendapatkan bangku paling belakang. Walaupun mereka akhirnya mereka dapat bangku paling depan.
Pelajaran pertama untuk hari ini merupakan pelajaran yang dianggap mereka bertiga sangat khiller. Yaitu PLKJ. Kenapa PLKJ khiller ?. Mana gue tau. Tanya ajah sama mereka kenapa ?.
Walaupun pelajaran ini PLKJ. Leo yang duduk sendiri dibelakang Jenskol dan Pengki  justru mengeluarkan buku matematika. Ia mengeluarkan buku matematika karna tugas PR-nya belum selesai. Ia buru-buru mengerjakan PR. Ia sama sekali tidak mendengarkan apa yang dijelaskan Bu Peso. Kenapa dinamakan Bu Peso ?. Karna ia berojolan keturunan dari darah belanda dan Indonesia. Nyambung nggak sih ?. Kalo nggak nyambung anggap ajah nyambung ya. Biar cepet selesai nih cerita.
Kembali lagi ke Leo. Ia merenggut dengan cepat pekerjaan rumah (PR) milik Tito ( ketua kelas nih) tanpa izin terlebih dahulu. Pekerjaan rumah disini bukan nyapu atau ngepel ya. Inget tuh. Tugasnya pun akhirnya selesai. Berbarengan dengan itu, bel istirahat pun berbunyi. Leo segera beranjak dari kursinya. Lalu ia melihat Jenskol dan Pengki yang sedang tertidur pulas. Ia kira hanya dia yang tidak memperhatikan Bu Peso. Leo pun senang karna ada temannya. Bukannya membangunkan kedua temannya itu. Ia justru hendak meluncur kekantin.
Leo dengan lahap menyantap mie ayam rebus. Sampai ia tidak sadar kalau ia sudah habis 5 mangkok. Mangkoknya yang dimakan bukan mienya.
Sedang nikmat-nikmatnya menyantap mie mangkok ke enam. Jenskol dan Pengki datang dengan sempoyongan. Diwajahnya sampai menjiplak garis-garis bekas tidur. Iler dan tai mata masih nyantol ditempatnya masing-masing. Lalu mereka berdua duduk menengahi Leo.
Jenskol yang masih amat ngantuk langsung meletakkan kepalanya di meja kantin. Pengki justru bertingkah sangat aneh seperti orang kesurupan. Ia tiba-tiba ketika mendengar musik ala Cesar ‘ yuk kita sahur ‘ ia langsung joget sampai lagunya habis. Setelah lagunya habis ia kembali melanjutkan tidurnya dilantai kantin tepatnya dikolong meja.
Leo yang sedari tadi memperhatikan tingkah teman-temannya itu sama sekali tidak menggubris. Ia terus melahap Mie ayamnya yang sudah hampir habis. Setelah mie ayam yang dipesannya sudah ditelan semua. Ia langsung kabur dan lupa bayar. Bukannya lupa sih, memang dilupa-lupain. Toh Leo lagi nggak megang duit. ( jangan dilakukan dirumah kelakuan si Leo ini).
Leo pun kembali kekelas karena bel sudah berbunyi. Begitu juga dengan Jenskol dan Pengki yang terbangun karena mendengar suara bel. Dikelas, Leo dimaki-maki oleh Jenskol dan Pengki karna tidak membangunkan mereka. Jenskol sangat marah dengan Leo. Ia menyalahkan Leo karna ia tidak dapat jajan saat istirahat. Beda dengan Pengki, ia hanya diam dan mengangakan mulutnya lebar-lebar. Kalau sudah dihitung-hitung. Sekitar 20 lalat sudah tersarang bahkan berkembang biak di mulutnya.
“ Woii.. bengong ajah lu. Kesurupan lu yak ?.” Jenskol memukul pundak Pengki hingga cukup membuat Pengki kaget dan kencing dicelana.
“ ssstttt.. ” Pengki menoleh kearah Jenskol lalu menyuruh Jenskol melihat kedepan kelas.
“ Kenapa ? ” Jenskol menoleh kedepan kelas lalu kencing dicelana.
Raut wajah Jenskol yang sebelumnya memerah karna kesal dengan Leo. Sekarang sudah bereviolusi menjadi ceming ( apa itu ceming ? tanya temen lu yang tau. Toh maaf gue nggak tau ). Didepan kelas Pak Kardus sedang berkacak pinggang dengan raut wajah memerah seperti buto ijo sedang marah.
Oh iya kenalin dulu siapa itu Pak Kardus. Ia itu adalah guru bahasa Indonesia bersarjana S1 jurusan ekonomi. Dia sempat merantau keluar negri tepatnya di singapura selama setahun. Ngapain dia disana ? jadi TKI ( Tukang Kredit Internasional ). Dia bergelut dibidang kredit selama 2 tahun. Lalu ia menjadi guru. Guru TK. Itupun tidak tahan lama karna ia dipecat secara paksa dengan gugatan pelecehan anak dibawah umur. Ia pun sempat menetap dipenjara 5 tahun. Hingga akhirnya menjadi guru sampai saat ini. Dan asal usul kenapa namanya Pak Kardus ?. Kenapa ya ? kasih tau nggak yaa? Nggak deh .
Kembali ke Jenskol yang sedang keringet dingin menanti tindakan Pak Kardus kepadanya.
“ Jenskol, sini !!” ujar Pak Kardus dengan nada membentak.
Kakinya gemeteran saat menghampiri Pak Kardus yang wajahnya seperti hitler dengan kumis hanya segaris. Leo dan Pengki menahan tawa melihat Jenskol yang sebenarnya daritadi menahan BE’ol. Jadi kesimpulannya , Jenskol keringat dingin bukan karna panic tapi karna ia naber ( nahan be’ol).
“ Kenapa Pak ? yaudah pak saya keluar ajah pak. Saya belajar diluar ajah. Saya bener bener udah nggak tahan nih pak. Buruannnn pak keluarin saya !!.”  ujar Jenskol seperti dikejar setan. Ngomongnya cepat banget. Sambil memegangi perut dan bokongnya lalu lompat-lompat seperti kera.
“ Nggak , kamu nggak boleh keluar. Kamu disini ajah. ” larang Pak Kardus.
“ Yaampun pak, ini saya sudah nggak tahan lag-- ” “ TUTTTTT… BREET BRETT ”
“IH Jenskol berak dicelana , Jenskol berak dicelana , jenskol berak dicelana.” Ejek teman-temannya sambil tepuk tangan seperti anak SD kelas 1. Tidak Cuma teman-teman Jenskol yang meledek. Pak Kardus juga ikut ikutan, malah dia yang paling seneng.
Tanpa pikir panjang lagi Jenskol langsung melesat lari ke toilet dengan cepat seperti tuyul yang kesetanan. “ SUINGGG..”

Inti cerita yang bisa diambil dari cerita ini adalah jangan nahan berak saat pelajaran bahasa Indonesia karna pasti nggak tahan. Terima kasih udah membuat diri anda menyesal untuk membaca cerita ini. BYE * CIPOK BASAH*




0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Pages

Super Stars

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Post

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Friendzone