Terlambat
Aku
mengenal waktu saat umurku menginjak lima tahun
Ibuku
yang mengajariku untuk paham pada angka di lingkaran jam di tembok kamar yang telah retak
Kelak
supaya aku tidak terlambat sekolah
Atau
menepati suatu janji
Ayahku
yang memberikanku sebuah jam tangan
Agar
aku tahu setiap waktu yang terlewatkan selalu kita genggam
Saat
ku dewasa, aku tahu bahwa waktu adalah harta paling berharga
Aku
pernah menjadi orang pertama datang ke sekolah karna menghargai waktu
Bukan
menyembah waktu, tetapi bagaimana cara mengaturnya dengan baik
Saat
aku mengerti cinta, waktu itu pun banyak terlewatkan dengan harum aroma kasih
sayang
Kemudian
saat aku sakit hati, waktu itu hilang menjadi rindu atau berubah menjadi wadah
kesedihan paling dalam
Sekali
waktu aku mencoba menyusuri hutan penuh pohon-pohon tua
Ditengah
hutan tumbuh sangat bijak sebuah pohon apel muda yang kutanam dari bibit di tengah
pohon-pohon yang sudah uzur
Mendekatinya
tuk menggapai buah apel yang bergantung di pohon itu
Akan
sangat manis bila ku makan apel tersebut
Ketika
belum sempat menyentuhnya aku terhenti beranjak
Termenung
pada sebuah penyesalan
Ku
tatap nanar batang pohon yang sudah kosong tanpa apel
Batang
itu tergoyang lunglai oleh angin
Kali
ini waktu ternyata mendahuluiku
Aku
terlambat
Aku
tidak datang pada saat yang tepat
Bibit
yang ku tanam dan waktu yang kurawat ternyata menghinatiku
0 komentar:
Posting Komentar