123, Example Street, City 123@abc.com 123-456-7890 skypeid

Sabtu, 18 Mei 2013

Cerpen: Terjebak Di Villa Berhantu


Suasana mencekam dengan suara serangga serangga kecil yang membisingkan telinga. Hanya cahaya lampu yang redup dan hampir rusak, bisa dikatakan remang remang yang menyinari teras villa itu.
Tidak ada tanda tanda kalau villa itu berpenghuni. Karena sejak mereka tiba di villa, belum ada yang menyambut mereka. “ Rob, lu yakin ini villanya ? ko sepi gini ya ? ” tanya Vira heran. “ Iya aku yakin ko ini villanya, Vir ” Jawab Robi sambil mengedarkan pandangannya keseluruh sudut villa. “ Yaudah pencet dulu belnya dari pada kita nunggu di depan gini nggak jelas ” ucap Jarot menyuruh. Lony langsung menekan tombol bel yang berada di sebelah pintu “ Ko gak bunyi ya belnya? ” . “ Berarti belnya rusak ” potong Robi memberi penjelasan. Robi lalu mengetuk pintu tetapi tidak ada jawaban dari dalam villa.
Hembusan angin semilir menjalar keseluruh kulit hingga membuat bulu guduk berdiri. Sampai tengah malam mereka masih duduk menunggu sesuatu yang tak pasti. “ Rob Rob itu apaan putih putih ? disitu ” Tanya Vira lalu memeluk tubuh Robi ketakutan sambil menunjuk kearah ia melihat sesosok hantu perempuan tadi. “ Kenapa ?  nggak ada apa apa Vir. Itu hanya halusinasi kamu ajah kali ” Ucap Robi mengarahkan pandangannya ke arah yang di tunjuk Vira. “ Tapi sumpah deh, aku gak boong. Tadi aku melihat hantu perempuan, wajahnya serem banget, kayak habis dibunuh gitu ” “ Kamu ngomong apaan si Vir, kamu itu kecapean. Sini mendingan kamu tidur dulu ” Robi lalu menawarkan bahunya sebagai sandaran untuk Vira tidur.
Vira masih kepikiran dengan sesosok perempuan tadi. Karena perempuan itu memandangnya begitu bengis. Menandakan kalau ia tidak suka dengan kedangan Vira dan kawan kawan. Tapi Vira berfikir positif kalau sesosok perempuan itu hanyalah halusinasinya saja.
CKLEKK…
“ Cu, bangun cu jangan tidur di teras nanti kalian masuk angin ” ujar Seorang nenek tua mengoyak ngoyak tubuh Robi pelan. Robi terkejut melihat wajah nenek itu yang begitu seram sambil mengunyah sirih hingga ia keceplosan berteriak “ HAAANNNNTUUUUU !!! ” . Sontak teriakkan Robi membuat Jarot, Vira, dan Lony bangun. “ Hah ? Hantu ? mana hantu ? mana hantu ? ” Ujar Jarot panik. “ Ahhhhh ” Timpal Lony ikut ikutan teriak.
Nenek tua itu hanya tertawa melihat kelakuan mereka berempat yang ketakutan melihatnya “ Hihihihi ” . “ Kalian nggak usah takut, nenek bukan hantu ” . “ Terus nenek siapa ? ” Tanya Vira. “ Nenek yang menjaga Villa ini. Kalian kenapa tidur di luar ? ayok masuk saja kedalam kalau diluar kalian bisa masuk angin ” Suruh nenek tua dengan suara sedikit mendesis.
Mereka berempat lalu mengiyakan suruhan nenek tua itu. Lantas mereka segera memasuki villa. Suasana didalam villa tidak seperti yang dibayangkan mereka sebelumnya. Lantainya begitu kotor tidak terawat, temboknya pun sudah banyak retakan, semua barang barangnya pun juga berdebu, dan langit langit villa terhias berbagai sarang laba laba. Lampunya pun tidak berfungsi dengan baik, seperti lampu remang remang sama seperti lampu di teras tadi yang kedap kedip.
“ Ayo ikut nenek kelantai atas ” Suruh nenek tua itu datar. “ Iya nek ” jawab mereka berempat serentak. Vira khawatir kalau villa ini bukan villa yang seharusnya mereka kunjungi. “ Rob gua gak yakin kalau villa ini villa yang kita bakal kunjungi itu. Lu liat ajah villanya !! Gak terawat banget, malah hampir kayak rumah hantu ” Bisik Vira ketelinga Robi.  “ Huss.. ngomong apa si lu, ini bukan rumah hantu ”  Ucap Robi pelan sambil mengikuti langkah nenek tua dari belakang. “ Tapii Rob gua yakin ini rumah hantu. Bukan villa ” Vira meyakinkan Robi dengan seyakin yakinnya. Tapi Robi mengacuhkan pernyataan Vira.
Mereka pun tiba di kamar yang telah di tentukan nenek tua itu. “ Disini tempat kalian tidur ” tunjuk nenek itu kearah kamar. “ Iya nek terima kasih, jadi negerepotin nenek gini ” Ujar Robi malu malu. “ Sama sama cu, yaudah nenek kebawah dulu ya ”. “ Iya nek ” Ujar Robi, Lony, dan Jarot. Vira hanya diam seribu bahasa.
Robi, Lony, dan Jarot sudah masuk kedalam kamar tetapi Vira masih berdiri di depan kamar. Ia masih penasaran dengan nenek tua itu. Melihat nenek itu masih tidak jauh darinya, Vira langsung menghampiri nenek tua itu. “ Nek. Saya mau nanya ? ” tanya Vira sambil menepuk bahu nenek. “ Mau nanya apa cucuku ? ” ujar nenek tua sambil memutar haluan kearah Vira. “ HAAAANNNTUUUU !!! ” teriak Vira, lalu ia dengan cepat berlari kekamar.
Jantung berdetak dengan cepat hingga tak terkendali, keringat dingin merambah sekujur tubuh, tangan bergetar hebat, bulu kudug pun merinding. Begitulah yang dirasan Vira saat ini. Vira tidak habis pikir karena telah melihat nenek tua tadi berubah menjadi sangat seram. Wajahnya sangat hancur berantakan dengan darah, bola matanya pun hampir keluar.
Vira lalu membangunkan teman temannya. Tapi usahanya gagal, mereka bertiga tidak ada yang mendengarkan Vira. Ia pun tidak menyerah “ Woii temen temen bangun ada di sini ada banyak setannn !!!” Teriak Vira sambil mengoyak ngoyak ranjang. Mereka bertiga pun sontak kaget dan terbangun dari tidur.
“ Apa apaan si nih ? gua lagi enak enak tidur malah dibangunin” kesal Jarot langsung melanjutkan tidurnya. “ Kenapa si Vir ? ” tanya Lony pelan tetapi masih belum begitu sadar. “ Kita harus pergi sekarang dari villa ini !! villa ini banyak setannya ”. “ ah lu ini Vir, dari tadi berhalusinasi aja. Mendingan lu tidur deh. Gue yakin lu kecapean” Ujar Robi dengan mata yang masih kereyep kereyep. “ Iya Vir, kamu itu berhalusinasi ” timpal Lony. “ Halusinasi ? iyak ? kalo kalian nggak percaya aku bisa pergi sendiri ” Vira marah lalu keluar dari kamar. Lony dan Robi pun mengejar Vira. “ Tunggu Vir !! ”
HIHIHIHI.. “ suara apa  itu Vir, Rob ? ” tanya Lony ketakutan. Robi dan Vira tidak menjawab pertanyaan Lony karena mereka berdua juga takut dengan suara itu. “ SETAN!!!!! ” Teriak Vira lalu menggapai tangan Lony untuk segera lari. “ Woi tunggu !!” teriak Robi yang tertinggal dari Vira dan Lony.
 Mereka bertiga berlari tunggang langgang ketakutan. Mereka lari mengelilingi vila hingga sampai di kolam renang yang berada di belakang vila. Mereka menghela napas panjang panjang. “ Hannnn.. ” ujar Vira lirih. “ Han apa Vir ? ” tanya Robi. “ HANTUUU !!”. Vira sontak berlari cepat dengan Lony yang mengikutinya dari belakang. Robi terdiam tidak dapat menggerakkan kakinya. “ P-O-PO-C-O-CO-N-G-NG POCONGGGG!! ” Teriak Robi sekeras kerasnya tepat didepan wajah pocong yang begitu hancur dengan mata yang memerah.  
“ Vir, pintunya tidak bisa dibuka. Gimana ini ? ” Lony ketakutan sambil mengotak ngatik handle pintu. “ Masa sih ? coba awas ” Vira mendobrak pintu tapi karena pintu terlalu besar dan kokoh. Pintu itu tidak dapat terbuka secara paksa. “ Ah SIAL !! ”
Suara desisan menjurus seperti suara hantu terdengara dari bawah lantai. Kaki kiri Lony tercekam kuat oleh sebuah tangan. “ Vir, kayanya ada yang megang kaki gue deh ” Ujar Lony gemetaran lalu mengarahkan pandangannya kearah lantai. “ AHHHHH !!!” Lony mencoba melepaskan genggaman tangan hantu itu dikakinya. Tetapi sangat sulit untuk melepaskannya, Vira juga membantu menarik Lony. Kekuatan cengkraman hantu itu sangat kuat . “ TOLONGG VIRR” teriak Lony ketakutan.
BRAKK!!  Mereka terhempas kelantai. Kaki Lony akhirnya sudah terlepas dari cengkraman tangan hantu itu. Tiba tiba hantu itu menghilang. Mereka pun mencoba memecahkan kaca jendela menggunakan kayu.
Mereka berdua akhirnya dapat keluar dari villa lalu menuju mobil yang diparkir dihalaman villa. Vira langsung menyalakan mesin mobil untuk segera meninggalkan villa hantu ini. Tapi Vira bari ingat sadar bahwa Robi dan Jarot masih ada didalam. Ia bingung bukan kepalang harus berbuat apa. Vira mematikan kembali mesin mobilnya. “ Ko dimatiin mesinnya ? ayok kita tinggalkan villa in Vir !!” Ujar Lony gegabah. “ Robi dan Jarot masih didalam kita harus menunggu mereka keluar. Nggak mungkin kita pulang hanya berdua ” “ Tapi Vir ? ” “ Lon, kita datang berempat dan pulang kita juga harus berempat. Lu ngerti ? ” .
Robi lari lari kebingungan. Ia tidak tahu harus lari kemana karena sejak tadi ia berlari hanya menuju tempat yang sama. Dari kejauhan ia melihat Jarot sedang berlari juga seperti dirinya tadi sebelum berada disini.
 Ia langsung memanggil Jarot “ Jarot !!! sini ” Robi melambaikan tangan menujukkan kalau ia sedang menyuruh Jarot untuk segera ketempat ia berdiri sekarang . Jarot lalu menghampirinya dengan wajah yang sangat ketakutan dan menghentikan langkahnya. Robi heran dengan Jarot yang menampangkan wajah seperti orang ketakutan itu dihadapan dirinya.
“ Lu kenapa Rot ?  ” tanya Robi dengan penuh keheranan. Jarot pun tambah ketakutan hingga tidak dapat menjawab pertanyaan Robi.  Dengan tangan yang gemeteran dan penuh dengan keringat, Jarot mengarahkan telunjuknya tepat kearah Robi. Robi tidak mengerti dan hanya mengangkat bahunya yang menandakan bahwa ia tidak mengerti apa maksud Jarot itu.
“ Itu belakang lu Rob !!” ujar Jarot agak terbatah batah. Robi lalu mengarahkan pandangannya kebelakang. Ia terkejut dan sangat terkejut “ Oh ini yang namanya Genderuwo. Badannya berbulu gak jauh beda sama monyet ya. Gimana kalau kita lari ajah Rot ? ” Robi ketakutan melihat sesosok genderuwo yang tepat berada di pandangannya yang hanya berjarak 20 cm dari wajahnya. Ia pun membalikkan badan dan melihat Jarot yang sudah berlari terbirit birit meninggalkannya. “  Jarot !! Tungguin gua !! ” .
Vira dan Lony masih setia menunggu kedatangan Jarot dan Robi. Sudah setengah jam mereka didalam mobil. Tetapi Robi dan Jarot belum kunjung tiba. Vira pun berniat untuk menyusul mereka berdua kedalam. Tapi Lony mencegah niat Vira itu karena bila sudah masuk kedalam lagi pasti akan sulit untuk keluar. Vira pun mengurungkan niatnya dan kembali setia menunggu didalam mobil.
Robi dan Jarot akhirnya dapat keluar dari villa. Mereka lalu berlari menghampiri mobil yang telah berada Vira dan Lony di dalamnya. “ Vira , Lony buka pintunya ” ujar Robi sambil mengetuk ngetuk kaca pintu mobil. Vira segera membukakan pintu mobil.
“ Ayok jalan Vir !! ” Pinta Robi. Mereka pun meninggalkan villa itu dengan hati yang lega. Robi menghela napas “ Huhh.. akhirnya kita bisa keluar dari villa setan itu” ucap Robi sambil mengelus ngelus dada. “ Dan kita nggak bakal ketemu sama pocong, genderuwo dan semua keluarga setan terutama nenek nenek tua itu” ucap Jarot merasa sudah memenangkan semua tantangan yang begitu mengerikan dalam hidupnya . “ Oia nenek tua seram itu kemana ya ? ” tanya Vira pelan.
SAYA DISINI CUU…
-TAMAT-

1 komentar:

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Pages

Super Stars

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Post

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Friendzone