Malem Jumat
Malem Jumat ini gue mengalami sesuatu yang sangat ganjil. Jarang
sekali gue ngalamin kejadian yang agak mistis seperti itu. Hingga membuat bulu
kudug gue merinding tak hentinya.
Berawal dari rumah gue yang kosong. Orang tua gue saat itu
kebetulan sedang pergi kerumah sanak saudara gue di daerah kuningan. Otomatis
di rumah, gue hanya berdua dengan adek gue. Karna adek gue sibuk banget maen
dan pulangnya malem. Gue pun berjaga dirumah sendirian. SENDIRIAN!!
Tidak ada satu orang pun dirumah selain gue. Itu sesuatu hal yang
sangat mistis menurut gue. Apalagi rumah gue konon dulunya ditinggali seorang
tukang jamu. Yang pada saat itu jamunya terkenal banget enaknya. Mama gue juga
pernah beli itu jamu. Dan sekarang tukang jamu itu meninggal dunia karna bunuh
diri.
Saat itu pukul 17.50 adzan magrib sudah berkumandang. Ingat kata
mama gue," kalo sudah magrib jangan lupa tutup pintunya, kalo nggak di
tutup ntar ada setan yang masuk". Kata-kata tersebut yang selalu gue
inget dari gue kecil sampe sekarang. Entah bagaimana cara setan itu masuk
kerumah, gue tidak tau . Tapi intinya gue harus menutup pintu tanpa harus
disuruh lagi.
Pintu pun gue tutup dan gue beranjak ke kamar mandi.
Tok..tok..tok !!
Ketika sedang mandi, terdengar ketukan pintu dari ruang depan
rumah gue. Dari sinilah hal mistis itu mulai menyerang kehidupan gue.
Gue yang sedang asyik mandi pun mempercepat step by step aktivitas
mandi. Gue renggut handuk di rak lalu memakai boxer. Gue langsung meluncur
kedepan pintu dan membuka pintu sambil mengeringkan rambut dengan handuk.
CKLEK
Hal yang nggak gue duga ternyata terjadi. Sesaat ketika telah
membuka pintu. Tidak ada seorang pun yang berada disana. Siapa yang tadi mengetuk pintu ? , gumam gue dalam hati sambil
menutup pintu kembali secara perlahan.
Sejenak gue melupakan kejadian itu dan pergi kedapur untuk membuat
secangkir kopi. Tak lama setelah kopi gue sudah selesai diseduh. Suara ketukan
pintu itu lagi, menyeruak hingga menembus telinga gue, sekejap bulu kudug yang
tadinya telah lemas dan terbelai dikulit, sekarang tegang kembali. Gue panik.
Pelan-pelan gue langkahkan kaki menuju pintu. Gue sudah layaknya
peserta dunia lain. Di depan pintu sambil melantunkan surat-surat pendek
alquran (an-nasr) gue genggam handle pintu. Belum gue buka. Gue masih
menyiapkan mental. Jika ketika gue buka pintu dan ternyata itu, pocong. Gue
harus bilang apa ? . Dan jika ternyata gue buka pintu itu, ternyata Miyabi gue
harus bilang apa ?. Dan apabila gue buka pintu dan ternyata itu, pocong Miyabi
gue harus berbuat apa ?. Apa mungkin gue harus berlari atau berkenalan "Nama saya Paskal, kamu miyabi
ya ? ciee.. udah jadi pocong nih ye. Mentang-mentang dulunya artis film bokep.
Sekarang, udah jadi pocong, kain kafannya cuma sampe paha. Fiiiwiitt..."
Nggak...nggak mungkin nggak mungkin gue melakukan hal semacam itu.
Tapi lagi pula mana mungkin Miyabi jadi pocong. Mentok-mentok miyabi palingan
jadi suster ngesot kalo nggak sudoku.
Kembali ke gue yang masih panik untuk membuka pintu. Setelah
mengumpulkan segenap keberanian dan mental yang kuat. Dengan dukungan dan
backsound "You'r Not Alone" ditelinga gue. Secara perlahan
pintu terbuka dan.... tak ada siapa-siapa lagi.
Langsung gue tutup pintu. GEBRAKKKKK...!!!
Gue panik. Keringat dingin nggak tau harus berbuat apa lagi.
Menyuruh adek gue pulang ? nggak mungkin adek gue pulang jam 11 kalo nggak jam
12. Itu keburu gue mati ketakutan. Nelpon mama sama bapak gue ? Nah itu jalan
satu-satunya.
Gue renggut hape gue lalu mengetik nomor hape mama gue. Tuttt....
Diangkat !!, gue seneng.
Tapi sepertinya hape mama gue dicuri oleh seorang wanita muda yang
suaranya nggak asing ditelinga gue. Dia hanya bisa bilang "Pulsa anda tidak mencukupi
untuk melakukan panggilan ini, jika ingin...."
Sialan pulsa gue abis.
Tok...tok..tok !!
Lagi-lagi suara ketukan pintu yang terdengar agak keras. Tanpa
sepatah kata lagi, gue menengok perlahan kearah pintu. Suara itu masih
berkumandang.
Gue beranjak ke pintu lalu tanpa basi-basi dan doa ayat kursi gue
langsung membuka pintu. Dan..... tak ada siapa-siapa lagi. Namun suara ketukan
pintu itu masih ada. Sungguh kejadian yang sangat menakutkan.
Entah itu suara darimana. Rumah gue yang bersebelahan dengan rumah
tetangga gue, yang dibatasi oleh dinding setinggi lebih dari kepala gue, dua
meterlah kurang lebih. Suara itu terdengar kencang dari sana. Dari rumah
tetangga gue. Apa
jangan-jangan ?
Ah tidak mungkin toh suara itu pun sekarang sudah tidak terdengar.
Satu, dua, lima, sembilan menit suara ketukan misterius itu tidak
terdengar lagi. Sepertinya suara itu telah lenyap ditelan bumi. Gue pun asyik
nonton yks sambil menyeruput kopi. Sangat tentram tanpa adanya suara-suara yang
nggak jelas seperti tadi.
Tok..tok...tok
Yaampun, nggak bisa ngeliat orang seneng banget nih setan, kalo
ketemu gue ketekin dah. Gue
gerutu, sok berani meski dalam hati berkata "Yaallah
tolong usir setan itu yaalah, hamba mu ini takutttt.."
Lagi-lagi gue memberanikan diri. Namun kali ini gue ditemani
dengan al-quran untuk melawan setan itu. Perlahan gue buka pintu.
Plong. Tidak ada siapa-siapa. Kecurigaan gue dengan rumah tetangga
gue pun mulai menyeruak. Akhirnya gue mengintip dengan menggunakan bangku.
Gue letakkan bangku tersebut bersandar ketembok. Lalu gue menaiki
diatasnya. Pelan-pelan kepala gue mulai muncul dari tembok dan mata gue melihat
seorang wanita berambut panjang berbaju putih masih mengetuk-ngetuk pintu.
Tak lama kemudia ia menengok kearah gue. Gue teriak dan dia juga
teriak. Kami berdua teriak.
"Setannnnn....."
Ternyata suara ketukan tadi berasal dari ketukan tetangga gue. Mba
Mita. Dia abis pulang kerja. Dirumahnya tidak ada siapa-siapa, ibunya belum
pulang dari masjid. Dan akhirnya gue mempersilahkan dia masuk kerumah gue
sambil menunggu ibunya pulang, sambil nonton YKS.
Gue dengan Mba Mita duduk bersilah diruang depan. Lalu
setelah itu, Mba Mita meminta izin ke gue untuk ke kamar kecil. Dia pun ke
kamar kecil. Sekitar dua puluh menitan Mba Mita di kamar kecil. Ngapain Mba
Mita kok lama banget ?
Untuk berjaga-jaga dengan keadaan Mba Mita. Gue bergegas kekamar
kecil. Dan apa yang terjadi di hadapan gue hingga membuat bulu kudug gue berdiri super
tegak Gue nggak percaya ini. Mba Mita sudah tidak ada di kamar kecil.Tidak ada
jejak kaki basah dari lantai sekitar kamar mandi. Tidak mungkin dia pulang
nggak bilang kegue terlebih dahulu. Kemana dia ?
Apa jangan-jangan Mba Mita yang tadi itu...
0 komentar:
Posting Komentar