123, Example Street, City 123@abc.com 123-456-7890 skypeid

Rabu, 05 Juni 2013

Teman Itu Serigala


Saat pagi yang indah Rizal beranjak  dari sepeda motor yang tadi saya parkir di lapangan parkir sekolah dengan yakin untuk melakukan Tes Kendali Mutu. Seorang anak laki-laki berparas sederhana dan bersahaja. Rizal andreas, Laki laki tersebut bergegas masuk kedalam gedung sekolahnya untuk absen terlebih dahulu.
“Tunggu kartu ulanganku”.
rizal berlari kembali ke parkiran untuk mengambil kartu ulangannya yang tertinggal di box motornya.
Rizal kembali dengan nafas yang sudah terengah engah.
“Kau kenapa zal kelihatannya abis berlari?” tanya temannya
Rizal  tersenyum,” itu kartu ulanganku tertinggal di box motor makannya aku berlari untuk mengambilnya”
Setelah itu rizal beristirahat dibawah mading sambil membaca sebuah buku Bahasa indonesia, karena jadwal pertama dari test hari ini adalah Bahasa Indonesia, jadi rizal cukup yakin kalau dia akan bisa mengerjakan soal tanpa hambatan apapun.
“Zal apa kamu sudah belajar?” tanya ikhwan
            Rizal menjawab dengan muka sinis uuuudaaah ko jawab rizal dengan terbata bata. Padahal semalem rizal sudah disuruh istirahat duluan oleh pacarnya
“Awas aja lu engga tidur lu, bodo amat dosa kalo ngeboongin gua”, kata pacarnya yang mengancam tadi malam.
 pacarnya rizal bernama Dewi seorang perempuan yang berparas manis dengan kawat gigi yang terpasang rapih di gigi putihnya. Banyak laki-laki yang mengincar dewi tapi rizal tetap yakin kalo dewi itu sayang dan setia sama rizal
            KRINGG…bel pun berbunyi rizal dan teman-temanya masuk ke ruangan masing-masing. Rizal khawatir karna dari tadi pagi ia tidak melihat dewi ada dimana. Tapi rizal tetap percaya dengan dewi.
Jadwal pertama dimulai B. Indonesia semua siswa yg ada diruangan ini yakin dengan jawabannya masing.
Jarum jam berputar begitu cepat pada porosnya. Hingga tak terasa sudah 60 menit ulangan telah berlangsung. Hanya tersisa enam puluh menit lagi untuk menyelesaikan soal ulangan.
“bro nmer 21, 22 apa?”, tanya ikhwan kepada iwan dengan nada berbisik.
Iwan menjawab dengan gerakan tangan, “nomer 21 A 22 C” .
Berbeda dengan rizal yang yakin dengan jawabannya.” Merurut rizal baru TKM kenapa harus menyontek. Toh nilainya juga nggak masuk kerapot. Itung-itung untuk uji kemampuan diri sendiri supaya nggak selalu bergantung sama sesuatu yang bernama contekan”.
Akhirnya bel berbunyi menandakan TKM B.indonesia kali ini telah selesai. Rizal mengumpulkan lembar jawabannya di atas meja dan rizal pun meninggalkan ruangan. Setelah keluar Rizal mengajak temannya untuk mebeli makanan di kantin biasa mereka jajaki saat sedang istirahat.
“wan ayok kebawah. Laper nih gue. Perut dicacing gue udah pada disko mau makan.” Ajak Rizal menarik almamater Ikwan hingga hampir sobek.
Ikhwan mengiyakan ajakan rizal dan mereka itu pergi berdua “ayodah zal”, kata ikhwan mengangguk
Dikantin sudah banyak dikeruni anak-anak yang sudah selesai dari awal. Tapi keramaian ini tidak meruntuhkan semangat buat jajan. Karena cacing di perut Rizal sudah tidak terkendali lagi.
Disana mereka pada bertanya pada satu sama lain “gimana bro ulangan tadi gampang apa tidak?”
Semua orang yang ditanya hampir semua menjawab mudah. Memang disekolah kami kalo ditanya tentang ulangan selalu bilang mudah. Tapi sebenarnya mah susah.
Setelah makan dan minum dan membayar makanan tersebut semuannya kembali ke kelas masing-masing  untuk melanjutkan ulangan yang kedua pada hari ini. Ulangan yang kedua ialah B. INGGRIS tradisi disekolah ini ulangan B. INGGRIS kami tidak belajar. Ngapain juga belajar ? mau belajar apa ? kalo nggak ngerti artinya. Bahasa inggris yang penting ngerti artinya pasti bisa menjawab. Kalo nggak ngerti artinya palingan ujung-ujungnya nyari jawaban yang menurut logika itu benar. Entah benar atau tidaknya itu urusan nanti.
Sebelum masuk ke ruangan rizal kembali teringat kepada dewi sampai saat ini dewi tidak memberikannya kabar. Rizal menanya ke teman sekelas dewi yang kebetulan lewat didepan matanya.
“Tuti apakah kau melihat dewi ada dimana?” tanya Rizal dengan raut wajah yg khawatir.
“gua gatau zal dia dimana mungkin dewi ada diaatas” kata tuti dengan yakin
Rizal kembali membuang pikiran negatifnya yang dia pikirkan terhadap dewi dengan masuk kembali keruangan untuk melakukan test berikutnya.
Setelah selesai malakukan test yang kedua ini rizal kembali malakukan rutinnitas setelah iya pulang sekolah yaitu nongkrong di warung bawah.
“Bro lo ke warung ga?” tanya pada salah satu temannya
“dulan zal nanti gua kesana” kata temannya
Setelah saya sampai diwarung saya langsung mengrimkan sms kepada dewi
“Kamu dimana” tanya rizal melalui pesan sms tak lama dewi pun membalas
“Dirumah susi ..” kata dewi dengan singkat, rizal mulai tenang karna sudah mendapatkan kabar dari dewi.
Rizal menanyakan dewi “mau langsung pulang ? atau gimana nih?”
Dewi membalas “males ah dirumaah, lagipula lagi nunggu inah pulang. “ aku mau ngembaliin kamera sama tripotnya dia.
“Yaudah aku pulang dulu ya” ujar Rizal menyelesaiakan sms.
“iyaaah” jawabnya singkat
Setelah itu saya langsung mengambil motor dan langsung jalan menuju rumah. Sampai di tengah perjalanan saya kaget melihat dewi sedang berdua duduk dengan Ronald. rizal pun memputar balikan motornya untuk mempertegas penglihatannya.
Ternyata benar dewi sedang berdua dengan Ronald. Ronald itu seorang ketua kelas di kelas saya.
Rizal langsung menghampiri dewi dan bilang dengan amarah yg memuncak
Lu parah nald ga inget temen, temen macam apa lo ?” Ujar rizal dengan amarah yang memuncak hingga wajahnya memerah.
Rizal langsung memanggil dewi dan rizal langsung bilang kepada dewi “KITA PUTUS”kata rizal dengan emosi yang sudah memuncak!, Dengan tanpa pikir panjang rizal langsung menaiki motornya dan bergegas untuk pulang. Di perjalanan pulang rizal terbayang-bayang dengan kejadian tadi dia tidak menyangka kalau Ronald telah menghianati nya.
Sesampainnya  dirumah rizal mendapatkan sms dari Ronald “ zal, sumpah demi tuhan yaa gua gak nggak ada apa-apa sama Dewi . Lu bisa tanya sama Dewi sendiri. Gua gaada maksud buat tmt ato apalah, gua sama aja main kaya anak-anak cewek yang lain zal.” Ujar Ronald panjang lebar.
Rizal tetap tidak menggubris perkataan Ronald karena rizal sudah terlanjur marah dengan si Ronald. Setelah rizal sudah menggantikan pakaian sekolah dengan dengan pakaian rumah rizal langsung kembali kerumah tuti untuk mengembalikan hp dewi yang iya pinjam.
Sampai dirumah tuti rizal langsung bilang kepada dewi “nih hp lo makasih ya!” rizal langsung meninggalkan dewi yang dari tadi hanya duduk diam dan menangis. rizal pun kembali pulang kerumahnya dan sampai saat ini sudah tidak ada komunikasi dengan dewi!!!!
Rizal sadar kalau selama ini cinta tak pernah luput dari penghianat. Penghianatan tidak selalu datang dari musuh atau orang yang tidak senang dengannya. Tapi penghianatan dapat datang dari teman sendiri yang sudah lama ia kenal. Teman tidak jauh berbeda dengan serigala. Serigala yang selalu memangsa siapa pun dan tak pernah pilih-pilih mau itu temannya atau musuhnya. Teman itu Serigala.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Pages

Super Stars

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Post

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Friendzone