123, Example Street, City 123@abc.com 123-456-7890 skypeid

Rabu, 23 Desember 2015

Review Buku Revered Back


Berbagai macam cara manusia menunjukkan rasa cintanya kepada orang lain. Salah satunya, dengan cara yang tak manusiawi bahkan harus menjegal satu sama lain demi mendapatkan sosok cinta kasihnya itu. Sendiri, ya, harus berjuang sendiri demi melancarkan segala keinginannya. Tak luput pula berbagai cara curang, tragis, bahkan anarkis harus dilakukan.

Itulah realita percintaan yang tak terbalas yang justru harus dipaksakan dengan kehendak jahat. Masa lalu yang kelam dan menenggelamkan ke dasar laut paling dalamlah tempatnya  untuk bersembunyi. Ironis, jika kita hadir diantara terang benderangnya cahaya namun kita menjadi titik gelap ditengah-tengahnya.

Sakit hati yang terpendam terus menerus menguasi jiwa, hati, dan raga. Tak bisa terbendung lagi apabila orang-orang yang seharusnya berada di samping kita justru pergi menjauh ke ruang dimensi yang tak kasat mata. Rangkulan yang harusnya meredamkan amarah, justru berganti menjadi letupan emosi. Kecaman selalu terselip diantara emosi tersebut.

Kini, disaat keputusasaan membimbing untuk menyudahi cerita hiduop. Datang lah sebuah cahaya baru dari balik kelamnya masa lalu. Terlihat sama namun berbeda. Rasa baru. Jiwa baru. Semangat baru. Cinta baru. Sampai kehidupan yang gelap gulita berubah menjadi terang benderangnya bulan malam. Cahaya itu hadir untuk menyelimuti hati dan jiwa yang pudar.

Datanglah sebuah bias sinar yang kini perlahan merubah pandangan hidup tentang kejamnya kesendirian. Perihnya hidup dibalik kebencian dan kesalahpahaman. Hadirnya cahaya itu cukup menenangkan meski tak menghentikan rasa pedihnya sendiri. Perjuangan dan kesalahan seseorang dimasa lalu kian lama berganti menjadi raut senyum yang merekah. Karena hidup harus diperjuangkan meski mengorbankan diri sendiri. Memang itu lah seharusnya, karena di dunia ini masih ada yang membutuhkan kita. Siapa pun dia, diri kita lah yang pantas untuk diperjuangkan.

Jana dan Dimi adalah bayangan dan benda. Tidak pernah terpisah, juga tak pernah bersama. Dimi tak pernah mau menganggap Jana ada. Selalu menolak hingga Jana menjadi gelap mata.
Jana lalu rela melakukan segalanya agar selalu terlihat di mata Dimi. Termasuk menyingkirkan Gwen----perempuan yang disukai Dimi.
Ketika akhirnya Jana tahu Dimi tak akan pernah memilihnya, Cakra hadir.
Hidup yang sama kelam, luka yang sama dalam, membuat Cakra menjadi orang yang paling mengerti.

Dan Cakra juga yang membuat Jana sadar….sebenarnya siapakah dia selama ini ?

Saat gue baca buku ini, setiap membalik lembar demi lembar halaman sama seperti menonton sebuah film di layar bioskop. Kalimatnya berubah menjadi scene film yang nyata. Nggak bisa sedetik pun untuk menutup buku itu, jangankan menutup untuk meninggalkannya ke kamar mandi saja perlu perjuangan yang kuat. Novel ini sangatlah recommended untuk kalian yang demen novel romance, meski menyangkut banyak tentang cinta, novel ini tidak melulu pada sebuah drama yang menjijikkan ketika kita membacanya. Kita akan dibawa kepada suasana yang bengis, kejam, menyenangkan, kesedihan, tantangan, dan segala macamnya tentang realita hidup.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Pages

Super Stars

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Post

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Friendzone